Wednesday, 11 April 2012

taubat


wahai tuhan jauh sudah
lelah kaki melangkah
aku hilang tanpa arah
rindu hati sinarmu
wahai tuhan aku lemah
hilang terumur noda
hapuskanlah terangilah
jiwa di hitam jalanku
ampunkanlah aku
terimalah taubatku
sesungguhnya engkau
sang maha pengampun dosa
Ya robbi, izinkanlah
aku kembali padamu
meski mungkin takkan sempurna
aku sebagai hambamu
ampunkanlah aku
terimalah taubatku
sesungguhnya engkau
sang maha pengampun dosa
berilkanlah aku
kesempatan waktu
aku ingin kembali
kembali…
dan meski aku tak layak
sujud padamu
dan sungguh tak layak
aku…
 

taubat


wahai tuhan jauh sudah
lelah kaki melangkah
aku hilang tanpa arah
rindu hati sinarmu
wahai tuhan aku lemah
hilang terumur noda
hapuskanlah terangilah
jiwa di hitam jalanku
ampunkanlah aku
terimalah taubatku
sesungguhnya engkau
sang maha pengampun dosa
Ya robbi, izinkanlah
aku kembali padamu
meski mungkin takkan sempurna
aku sebagai hambamu
ampunkanlah aku
terimalah taubatku
sesungguhnya engkau
sang maha pengampun dosa
berilkanlah aku
kesempatan waktu
aku ingin kembali
kembali…
dan meski aku tak layak
sujud padamu
dan sungguh tak layak
aku…
 

menanti di alam barzarh

Ku merintih... aku menangis... 
Ku meratap... aku mengharap... 
Ku meminta... dihidupkan semula
Agar dapat kembali ke dunia nyata


Perjalanan hidupku melengkapi sebuah kembara
Singgah dirahim bonda sebelum berangkat ke mahsyar
Diperhitung amalan penentu syurga atau sebaliknya


Tanah yang basah bewarna merah
Semerah mawar yang juga rimbun
Tujuh langkahpun baru berlalu
Seusai talkin bertambah syahdu
Tenang dan damai dipusaraku
Nisan batu menjadi tugu
Namun tak siapapun tahu resah penantianku


Terbangkitnya aku dari sebuah kematian
Seakanku dengari tangis mereka yang ku tinggalkan
Kehidupan disini bukan satu khayalan
Tetapi ia sebenar kejadian


Kembali ROH kembali... 
Kembalilah ke dalam diri
Sendirian sendiri... 
Sendiri bertemankan sepi
Hanya kain putih yang membalut ditubuhku
Terbujur dan kaku jasad didalam keranda kayu


AJAL yang datang dimuka pintu tiada siapa yang diberitahu
Tiada siapapun dapat dicari
Tiada siapa yang terkecuali
Lemah jemari... 
Nafas terhenti... 
Tidak tergambar sakitnya mati... 
Cukup sekali tak sanggup lagi ku mengulangi... 


Jantung berdegup kencang
Menantikan malaikat datang
Menggigil ketakutan dalam pekat di pandangan


Selama ini diceritakan
Kini aku merasakan di alam barzakh jasad dikebumikan